Hadir juga dalam acara itu Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto, perwakilan Forkopimda Lampung Selatan, serta jajaran kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan.
Dengan digelarnya acara tersebut, Nanang Ermanto berharap dapat membangun komitmen masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan terkait dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di bumi Khagom Mufakat menuju zero stunting.
“Harapannya Kabupaten Lampung Selatan bisa zero stunting, tidak ada lagi anak-anak yang menderita stunting. Maka dengan adanya Rembuk Stunting ini, mari kita bangun kualitas generasi-generasi yang luar biasa,” kata Nanang Ermanto dalam Berbagainya.
Lebih lanjut Nanang menyampaikan, bahwa pada tahun 2022 Kabupaten Lampung Selatan berhasil menurunkan kasus stunting hingga mencapai angka 9,9%.
Oleh karena itu, dirinya menekankan kepada seluruh jajaran perangkat daerah terkait agar terus meningkatkan konvergensi dan gotong-royong secara masif demi keberhasilan penurunan stunting di Kabupaten Lampung Selatan.
“Jadi saya mohon kepada seluruh jajaran, ini adalah tanggung jawab kita bersama. Semua penghargaan-penghargaan yang telah kita dapat bukan karena hebatnya dari bupati, namun karena masyarakat Kabupaten Lampung Selatan yang hebat,” ujar Nanang.
Ketua pelaksana kegiatan, Rikawati menyampaikan, kegiatan Rembuk Stunting yang digelar secara hybrid tersebut memiliki tujuan menyampaikan hasil analisis, evaluasi dan rencana rencana kegiatan intervensi penurunan stunting kabupaten secara terintegrasi.
Rikawati menambahkan, Rembuk Stunting itu juga memiliki tujuan untuk mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting secara terintegrasi.
“Serta untuk membangun komitmen masyarakat dalam kegiatan penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Lampung Selatan,” kata Rikawati. (lm jam)